Kamis, 24 Januari 2008

REZKI ALLAH SWT

REZKI ALLAH SWT
Nabi SAW mengundang para sahabat untuk menghadiri walimatul ursy yang diadakan beliau dengan seorang wanita yang menjadi istrinya. Para sahabat hadir dan begitu mereka menyaksikan tentang rupa makanan yang dijamukan oleh Rasulullah SAW, mereka tak tahan untuk tidak memperbincangkannya. " Darimana Rasulullah SAW akan mampu memenuhi kebutuhan hidup dari para istri-istrinya ? coba lihat, jamuan walimahnya saja cuma seperti itu ?" Rasulullah SAW diam saja. Beliau bukan tidak tahu apa yang diperbincangkan oleh para sahabat saat itu. Usai menunaikan sholat, Rasulullah SAW menceritakan suatu kisah kepada para sahabat yang hadir. " Aku ingin menceritakan suatu kisah perihal rejeki kepada kalian. Kisah ini diceritakan oleh malaikat Jibril kepadaku. Bolehkah aku meneruskan kisah ini kepada kalian ?" Rasulullah SAW kemudian memulai kisahnya. " Suatu ketika Nabi sulaiman a.s melakukan sholat ditepi pantai. USai sholat, beliau melihat ada seekor semut sedang berjalan di atas air sambil membawa daun hijau. Beliau yang mengerti bahasa binatang mendengar si semut memanggil-manggil si katak. Tak berapa lama kemudian, lalu seekor katak muncul. Ada apa gerangan dengan si katak itu sehingga si semut terus-menerus memanggilnya tadi ? Nabi Sulaiman menyaksikan bahwa begitu si katak muncul, katak itu langsung saja menggendong sang semut masuk ke dalam air menuju dasar laut. Ada apa di dasar laut ? Semut itu menceritakan kepada Nabi Sulaiman a.s bahwa di sana ada berdiam seekor ulat. Sang ulat menggantungkan rejekinya kepada si semut. " Sehari dua kali aku diantar oleh malaikat ke dasar laut untuk memberi makanan kepada ulat itu ". Demikian si semut memberikan penjelasannya kepada Nabi Sulaiman a.s. " Siapakah malaikat itu, hai semut ?" tanya Nabi Sulaiman kepada si semut dengan penuh selidik. " Si katak sendiri. MAlaikat menjelmakan dirinya menjadi katak yang kemudian mengantarkan aku menuju dasar laut ". Setiap selesai menerima kiriman daun hijau dan melahapnya, si ulat tak lupa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT, " Maha Besar Allah yang men-takdir-kan aku hidup di dasar laut ". Dalam mengakhiri ceritanya itu, Rasulullah SAW memberi pandangannya. " Jika ulat saja yang hidupnya di dasar laut, Allah SWT masih tetap memberinya makanan, maka apakah Allah SWT tega menelantarkan umat Muhammad soal rejeki dan rakhmatnya ?" Dikutip: Mutiara Hikmah 1001 kisah/1

Sabtu, 12 Januari 2008

...............

Minggu,13 January 2008.. "Masih ada kuasa, milik Sang Esa diatas sana.Sang pembolak balik hati, yang menyutradarai semua ini.Waktu yang akan ngejawab semua hikmah dibalik adegan adegan ini.Dan gw……, cuma boneka yang mencoba berlaku jujur dan hati hati, menjalankan setiap episode hidupnya, supaya tidak selalu jatuh di lobang yang sama, sehingga gw gk harus mengulang kembali episode dimana gw merasa sakit, terpuruk dan jatuh."

Kamis, 03 Januari 2008

Emmmmm....?

Sepertinya udah Pantes nih.... Tebak siapa coba???? Nah kalau yang padha ngumpul n senyum-senyum ini...ponakan.....
kok aku nangis ya baca semua postingan terakhir, terutama "selamat jalan 2007". Sepertinya sahabat mas itu gk sebagus yg dinilai deh.Cengeng banget kok dia...kata dia "cuma air mata pelampiasannya".Dia juga bersyukur bgt, untuk pertemuannya dengan seorang sahabat, sedikit banyak dia bisa numpahin yg dia rasa, dan selalu dibalas dengan respon yang bikin dia ketawa."Tengkyu bgt ya mas" dia titip salam makasih itu untuk sahabatnya.Dia mau, tahun 2007 menjadi tahun terakhir dia bersedih ria, dia gk mau lagi ngeluarin air mata untuk masa lalu yang nyakitin dia.Dia sadar, tidak semua yg dia sayang bisa jadi miliknya."Dr lahir aku sudah berjuang sendiri, dan kalopun saat ini aku harus berjuang sendirian untuk hidup dan masa depan ku, aku dah siap, apalagi sekarang, aku punya 1 nyawa yang harus aku pertanggung jawabkan masa depannya jg, aku harus jauh lebih siap dan kuat" itu katanya......dan perkenalannya dengan sahabat baru itu, ngebantu dia, ngebuka pikiran dan hatinya, untuk berpikir lebih jernih ngehadepin sesuatu, terutama kalo rasa "sakit" itu kambuh lagi.Dengan sendirinya dia akan ketawa ngebaca banyolan banyolan si sahabt yg dikirim lewat sms ke hp-nya itu.Dia berharap, tali silatuhrahmi persahabatn ini gk akan pernah putus.Karena selalu sms2 itu yang dia cari saat sepi itu mulai dirasanya. Tengkyu ya mas, dah mau menjadi sahabat dr wanita itu. Oh ya dia juga titip pesen (lagi) ,"Jangan lupa keep cerita2 yang pernah aku share sama dia, terutama dengan teman2 di kantor, belum saatnya mereka tau". Yah...memang dia begitu tertutup untuk yang satu itu,tapi aku yakin, sahabat barunya bisa ngejaga komit itu untuknya.

Rabu, 02 Januari 2008

Selamat Jalan 2007

Selamat jalan tahun 2007. … Tahun 2007 telah banyak memberikanku kenangan. Hal yang sangat membahagiakanku adalah pertemuanku dengan ”Pakde” (dalam bahasa Jawa). Setelah sekian lamanya atau bisa dibilang puluhan tahun, akhirnya aku bertemu dengan beliau. Kulangkahkan kakiku menginjakkan tanah Palembang hanya untuk sekedar bertemu dengan Pakde. Oh ya nama beliau Pakde Widar. Tanggal 10 November aku berangkat , memulai perjalanan dari Semarang ke Jakarta, kemudian dari Jakarta kulanjutkan menuju Palembang. Perjalanan yang sangat panjang sampai akhirnya ku tiba di rumah PakDe Widar. Haru gembira, sedih ..rasa itu seperti bercampur tak karuan... Beliau adalah kakak dari ibu, ibu hanya 2 bersaudara dari perkawinan Eyang kakung DwijoSubroto dan Eyang Putri Kastilah... Dari kecil hingga aku dewasa tidak pernah bersua...sejak tahun 1980an Pakde Widar telah meninggalkan Jogjakarta tempat kelahirannya untuk bertransmigrasi ke Palembang. Ya Alloh terima kasih atas semua ini... Sejak Eyang Putri meninggalkan Dunia ini untuk selama-lamanya ketika melahirkan ibu. Sejak itu pula ibu diasuh Eyang Wahyati dan Eyang Mugono..dan perpisahan dengan Pakde terjadi....(Terima kasih eyang) Begitulah hidup yang terkadang kita takkan pernah tahu apa rahasia Alloh dibaliknya. Indah Pastinya................... 2 malam akan menginap di Pakde Widar..Banyak bercerita masa kecil ibu , saudara saudara yang laen.. Terima kasih ya Alloh , Tali silaturahmi ini hendaknya tetap terjaga selamanya. (terima kasih tuk dee atas supportnya, Mbak Nee_a atas bantuan untuk pemesanan tiketnya, Mas Heroes atas cek emailnya...) Emm.....lain cerita tentang pertemuanku dengan seseorang yang akhirnya kami berteman dan banyak cerita tentang berbagai hal juga................. 28 Oktober 2007 awal kami bertemu, seorang teman meminta aku untuk menjemputnya, memang sebelumnya beberapa kali kerap mendengar namanya tapi belum pernah bertemu............... Baik, supel dan menyenangkan adalah kesan pertama........... yang kudapati tentangnya. Yah memang begitulah keadaan sebenarnya darinya. Kemudian sosok TEGAR berikutnya yang kudapat. KERAS... TEGAS....dan sangat Ekspresif........ Sahabat....di dunia ini tidak ada yang sempurna.. Hidup kita ..jalan kita.. tidak akan pernah lepas dari namanya Bahagia, Suka Cita, Gembira , Sedih, Tantangan, Rintangan , Hambatan....Cobaan, Ujian dan Deraan Kerasnya Hidup, semua itu pasti kan kita dapatkan. Mata hati kitalah yang akan menuntun diri ini berjalan sesuai dengan petunjukNYA. 1 January 2008 awal menapaki tahun baru. Siapkah kita menghadapinya???? Siap dan Optimis akan jauh lebih berarti....................... Hambatan, Tantangan, Rintangan ......Siap di hadapi untuk mewujudkan Hidup yang penuh Rahmat, Hidayah dari Alloh swt. Amien.

Sahabat

Sahabat.. apa yang terlintas dalam pikiran akan arti sahabat.?? Tempat curahan cerita sedih, gembira, atau tentang arti kehidupan Ya....bisa dibilang seperti itulah arti seorang sahabat. Dari mereka kita akan banyak mendapatkan banyak pembelajaran, saling memberikan sesuatu yang positif bagi kita dan menjadikan hal ”negatif” menjadi suatu cerminan, pegalaman untuk menjadi suatu yang lebih baik. Terima kasih sahabat atas semua yang telah terjalin selama ini , hingga akhirnya kita seperti layaknya saudara. Darimu banyak kudapatkan arti hidup dalam mencari jati diri. Banyak pengalaman yang sangat berharga yang bisa menjadikanku seperti sekarang ini. Tiada kata yang dapat kuberikan padamu selain ucapan terima kasih yang setulusnya dari lubuk hatiku yang paling dalam. Sepertinya kau tak pernah mengeluhkan akan suatu hal, entah sebuah kritikan ataupun sanjungan , semua kau terima dengan taqwamu pada Alloh. Sebuah kritikan akan menjadikanmu lebih baik..selalu kau terima dengan senyummu. Sanjungan kau terima juga dengan senyummu, dan kau jadikan sebagai peringatan agar tidak menjadi sombong.

Stres dan Penanggulangannya

Hidup manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik fisik, mental-emosional, material maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat dipenuhi dengan baik, berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada kenyataannya seringkali usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut mendapat banyak rintangan dan hambatan. Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada dalam keadaan stress. Stress dapat dialami oleh segala lapisan umur. Stress dapat bersifat fisik, biologis dan psikologis. Kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh manusia menimbulkan stress biologis yang menimbulkan berbagai reaksi pertahanan tubuh. Sedangkan stress psikologis dapat bersumber dari beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan rasa sejahtera dan keseimbangan hidup.

SUMBER STRESS Sumber stress dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk: 1. Krisis Krisis adalah perubahan/peristiwa yang timbul mendadak dan menggoncangkan keseimbangan seseorang diluar jangkauan daya penyesuaian sehari-hari. Misalnya: krisis di bidang usaha, hubungan keluarga dan sebagainya. 2. Frutrasi Frustrasi adaah kegagalan dalam usaha pemuasan kebutuhan-kebutuhan/dorongan naluri, sehingga timbul kekecewaan. Frutrasi timbul bila niat atau usaha seseorang terhalang oleh rintangan-rintangan (dari luar: kelaparan, kemarau, kematian, dan sebagainya dan dari dalam: lelah, cacat mental, rasa rendah diri dan sebagainya) yang menghambat kemajuan suatu cita-cita yang hendak dicapainya. 3. Konflik Konflik adalah pertentangan antara 2 keinginan/dorongan yaitu antara kekuatan dorongan naluri dan kekuatan yang mengenalikan dorongan-dorongan naluri tersebut. 4. Tekanan Stress dapat ditimbulkan tekanan yang berhubungan dengan tanggung jawab yang besar yang harus ditanggungnya. (Dari dalam diri sendiri: cita-cita, kepala keluarga, dan sebagainya dan dari luar: istri yang terlalu menuntut, orangtua yang menginginkan anaknya berprestasi).

AKIBAT STRESS Akibat stress tergantung dari reaksi seseorang terhadap stress. Umumnya stress yang berlarut-larut menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, gelisah, keluar keringat dingin, jantung sering berdebar-debar, pusing, sulit atau suka makan dan sulit tidur). Kecemasan yang berat dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi-fungsi hidupnya dan pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa.

REAKSI TERHADAP STRESS Reaksi seseorang terhadap stress berbeda-beda tergantung dari:1. Tingkat kedewasaan kepribadian2. Pendidikan dan pengalaman hidup seseorang Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stress:1. menghadapi langsung dengan segala resikonya.2. menarik diri dan tak tahu menahu tentang persoalan yang dihadapinya/lari dari kenyataan.3. menggunakan mekanisme pertahanan diri.

PENANGGULANGAN STRESS · Mengenal dan menyadari sumber-sumber stress. · Membina kedewasaan kepribadian melalui pendidikan dan pengalaman hidup. · Mengembangan hidup sehat. Antara lain dengan cara: merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, tidak tergesa-gesa ingin mencapai keinginannya, menyadari perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, dan sebagainya. · Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala sesuatu yang terjadi dengan tetap beriman kepadaNYa. · Minta bimbingan kepada sahabat dekat, orang-orang yang lebih dewasa, psikolog, orang yang dewasa rohaninya, dan sebagainya). · Hindarkan sikap-sikap negatif antara lain: memberontak terhadap keadaan, sikap apatis, marah-marah. Hal-hal tersebut tidak menyelesaikan masalah tetapi justru membuka masalah baru. Selamat mencoba .......... *dikutip dari “kumpulan artikel psikologi.com”